Hitam dan putih.
Dua warna yang saling berkontradiksi.
Keduanya melambangkan hal yang sepenuhnya berlawanan.
Seperti halnya kebanyakan dari kita dalam memandang kehidupan.
Kita benar. Mereka salah.
Kita baik. Mereka buruk.
Kebanyakan dari kita memiliki pandangan yang begitu sempit atas kehidupan.
Sehingga yang dapat kita lihat hanyalah dua hal yang berlawanan.
Hitam dan putih.
Kehidupan tidak sesederhana hitam dan putih.
Kehidupan itu dipenuhi beragam warna.
Apa yang berbeda atau berlawanan dengan pemikiran kita.
Bukan berarti hal tersebut sepenuhnya salah.
Jika kita mendukung sesuatu.
Bukan berarti lawan dari hal yang kita dukung adalah sesuatu yang buruk.
Apabila kita begitu mencintai suatu hal.
Bukan berarti kita harus terus membenci hal yang berlawanan.
Tentu, ada saat dimana jika kita peduli akan suatu hal, kita harus menjauhi bahkan membenci hal yang sebaliknya.
Tapi, itu tak berlaku pada seluruh aspek kehidupan.
Hitam dan putih itu nyata adanya.
Namun, hitam dan putih hanyalah dua warna dari beragamnya warna kehidupan.
Kebanyakan dari kita cenderung melihat hal yang berlawanan dengan pemikiran dan keyakinan kita, sebagai ancaman.
Kita terus menerus melawan seluruh hal yang berkebalikan dengan pemikiran kita.
Itulah alasan mengapa kebanyakan dari kita memandang kehidupan dengan begitu sempit.
Kita hanya dapat melihat kebaikan pada diri kita dan keburukan pada mereka.
Kenyataannya, pemikiran kita dan diri kita itu sangatlah terbatas dan tidak sempurna.
Tidak ada gunanya untuk terus menerus mempertahankan pikiran kita jika fakta menyatakan sebaliknya.
Ini bukan persoalan benar atau salah.
Tapi bagaimana kita melihat setiap hal dengan sejelas mungkin.
Dan membuka kemungkinan bahwa kita mungkin salah dan mereka benar.
Jangan bersikap begitu defensif atas hal-hal yang berlawanan dengan pemikiran kita.
Terima hal tersebut sebagai peluang untuk mengoreksi diri.
Nilailah segala sesuatu berdasarkan fakta yang jelas dan dari dua sisi yang berlawanan.
Jangan pernah terbutakan atas keyakinan dan pemikiran kita akan sesuatu.
Jangan melihat setiap hal yang kita yakini seperti sesuatu yang harus mati-matian kita perjuangkan dan pertahankan.
Jangan pula melihat hal yang berlawanan seperti ancaman atas keyakinan kita.
Jangan menjadi “buta warna” dalam melihat segala sesuatu dalam kehidupan.
Tapi, lihatlah sejelas mungkin “warna” sejati dari segala sesuatu.
Periksalah “warna” kita dan “warna” sesuatu yang berlawanan dengan kita.
Bisa jadi ada “warna” yang indah dan kita cintai pada mereka yang berlawanan dengan kita.
Atau, terdapat “warna” yang buruk dan kita benci pada diri kita sendiri.
Lihatlah dunia dan diri kita dengan sejelas mungkin.
Sebagaimana Shakespeare pernah mengatakan dalam salah satu karyanya, Hamlet.
“For there is nothing either good or bad, but thinking makes it so”
Setiap hal yang kita lihat dan alami memiliki interpretasi yang tidak terbatas.
Jangan bertindak seperti seorang prajurit yang terus menerus berperang menentang hal-hal yang nampak berlawanan dengan keyakinan yang kita pegang.
Tapi, jadilah seperti seorang pengamat yang dengan jelas dan jeli mencari tahu fakta kedua sisi yang nampak berlawanan.
Karena, hidup ini penuh dengan warna dan makna yang berbeda.
Jangan menyempitkan pandangan kita akan kehidupan dengan melihat setiap hal seperti dua warna yang saling berlawanan.
Rise above it, and see the true colors in everything.
Hidup yang kita jalani tidak hanya terdiri dari dua warna yang membosankan.
Hitam dan putih.